Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan pandangannya menjelang laga Timnas Putri Indonesia di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026. Menurutnya, pertandingan ini menjadi tantangan besar bagi Garuda Pertiwi, terutama dengan hanya satu tiket lolos dari Grup D yang berisi Taiwan, Kirgizstan, dan Pakistan. Erick menekankan pentingnya fokus pada setiap pertandingan, dimulai dengan laga melawan Kirgizstan pada 29 Juni 2025, dan tidak hanya terfokus pada pertandingan melawan Taiwan .
Erick juga menyoroti komposisi tim yang mayoritas berusia muda, dengan rata-rata usia 22 tahun. Ia menegaskan bahwa PSSI tidak ingin memberikan tekanan berlebihan kepada pemain muda tersebut, meskipun manajemen tim memiliki target untuk lolos ke Piala Asia Wanita 2026. Menurutnya, pencapaian tersebut akan menjadi sejarah bagi sepak bola Indonesia .
Selain itu, Erick menegaskan komitmen PSSI untuk membangun sepak bola putri Indonesia secara menyeluruh, mulai dari liga hingga tim nasional. Ia menyebutkan bahwa PSSI telah menggelontorkan dana sebesar Rp36 miliar untuk aktivitas timnas putri di semua kelompok umur, termasuk pemusatan latihan, pertandingan uji coba, dan keikutsertaan di berbagai turnamen internasional .
Dalam upaya meningkatkan kualitas tim, PSSI juga melakukan naturalisasi terhadap empat pemain asing yang diharapkan dapat memperkuat lini belakang, tengah, dan depan. Erick menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi untuk membangun timnas putri yang kuat dan berdaya saing tinggi di tingkat Asia dan dunia .
Dengan persiapan matang dan dukungan penuh dari PSSI, Erick berharap Timnas Putri Indonesia dapat memberikan yang terbaik dan mencatatkan sejarah baru dalam sepak bola wanita Indonesia.
Pembangunan Sepak Bola Putri: Langkah Strategis PSSI
Erick Thohir menegaskan komitmen PSSI untuk membangun sepak bola putri Indonesia secara menyeluruh. Menurutnya, PSSI tidak membedakan antara sepak bola pria dan wanita dalam hal fasilitas, program, dan dukungan. Sebagai contoh, PSSI telah menggelontorkan dana sebesar Rp36 miliar untuk aktivitas timnas putri di semua kelompok umur, termasuk pemusatan latihan, pertandingan uji coba, dan keikutsertaan di berbagai turnamen internasional .
Selain itu, PSSI juga bekerja sama dengan federasi sepak bola Jepang (JFA) untuk menata secara total sepak bola putri Indonesia. Hal ini mencakup pembangunan training center di level nasional, provinsi, hingga tingkat yang lebih mikro untuk menjaring bakat-bakat sepak bola putri di seluruh Indonesia .
Target Jangka Panjang: Piala Dunia Wanita 2035
Erick Thohir menyebutkan bahwa selain menargetkan lolos ke Piala Asia Wanita 2026, PSSI juga memiliki rencana jangka panjang untuk Timnas Putri Indonesia. Salah satu target ambisius tersebut adalah tampil di Piala Dunia Wanita 2035. Menurutnya, jika Filipina bisa melakukannya, mengapa Indonesia tidak? Hal ini menunjukkan bahwa PSSI serius dalam membangun fondasi kuat bagi sepak bola wanita Indonesia .
Dukungan Pemerintah dan DPR
Proses naturalisasi empat pemain keturunan untuk Timnas Putri Indonesia juga mendapat dukungan dari pemerintah dan DPR. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengapresiasi kesigapan DPR dalam menyetujui proses naturalisasi tersebut. Menurutnya, langkah ini merupakan bentuk nyata dari komitmen kesetaraan antara sepak bola pria dan wanita di Indonesia .
Harapan untuk Timnas Putri Indonesia
Erick Thohir berharap agar Timnas Putri Indonesia dapat memberikan yang terbaik di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026. Ia meminta agar para pemain fokus pada setiap pertandingan dan tidak terbebani oleh target-target besar. Dengan persiapan yang matang dan dukungan penuh dari PSSI, ia yakin Garuda Pertiwi dapat mencatatkan sejarah baru dalam sepak bola wanita Indonesia.
Dengan langkah-langkah strategis yang telah diambil, baik dalam hal pembangunan infrastruktur, naturalisasi pemain, maupun dukungan dari pemerintah dan DPR, Timnas Putri Indonesia memiliki peluang besar untuk meraih prestasi di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 dan mewujudkan impian tampil di Piala Dunia Wanita 2035.
Komitmen dan Visi Erick Thohir untuk Sepak Bola Putri Indonesia
Erick Thohir, Ketua Umum PSSI dan Menteri BUMN, telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam membangun sepak bola putri Indonesia. Ia menegaskan bahwa PSSI tidak membedakan antara sepak bola putra dan putri dalam hal fasilitas, program, dan dukungan. Sebagai contoh, PSSI telah menggelontorkan dana sebesar Rp36 miliar untuk aktivitas timnas putri di semua kelompok umur, termasuk pemusatan latihan, pertandingan uji coba, dan keikutsertaan di berbagai turnamen internasional .
Selain itu, PSSI juga bekerja sama dengan federasi sepak bola Jepang (JFA) untuk menata secara total sepak bola putri Indonesia. Hal ini mencakup pembangunan training center di level nasional, provinsi, hingga tingkat yang lebih mikro untuk menjaring bakat-bakat sepak bola putri di seluruh Indonesia .
Erick juga menargetkan agar Liga 1 Putri dapat bergulir mulai tahun 2026. Ia menyebutkan bahwa PSSI sudah membentuk tim untuk mempersiapkan liga tersebut dan akan mempresentasikannya secara internal di tengah Komite Eksekutif PSSI sebelum keputusan resmi diambil di kongres tahun 2025 .
Harapan dan Target Jangka Panjang
Erick Thohir berharap agar Timnas Putri Indonesia dapat memberikan yang terbaik di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026. Ia meminta agar para pemain fokus pada setiap pertandingan dan tidak terbebani oleh target-target besar. Dengan persiapan yang matang dan dukungan penuh dari PSSI, ia yakin Garuda Pertiwi dapat mencatatkan sejarah baru dalam sepak bola wanita Indonesia.
Selain menargetkan lolos ke Piala Asia Wanita 2026, PSSI juga memiliki rencana jangka panjang untuk Timnas Putri Indonesia. Salah satu target ambisius tersebut adalah tampil di Piala Dunia Wanita 2035. Menurut Erick, jika Filipina bisa melakukannya, mengapa Indonesia tidak? Hal ini menunjukkan bahwa PSSI serius dalam membangun fondasi kuat bagi sepak bola wanita Indonesia .
Dukungan Pemerintah dan DPR
Proses naturalisasi empat pemain keturunan untuk Timnas Putri Indonesia juga mendapat dukungan dari pemerintah dan DPR. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengapresiasi kesigapan DPR dalam menyetujui proses naturalisasi tersebut. Menurutnya, langkah ini merupakan bentuk nyata dari komitmen kesetaraan antara sepak bola pria dan wanita di Indonesia .
Kesimpulan
Dengan langkah-langkah strategis yang telah diambil, baik dalam hal pembangunan infrastruktur, naturalisasi pemain, maupun dukungan dari pemerintah dan DPR, Timnas Putri Indonesia memiliki peluang besar untuk meraih prestasi di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 dan mewujudkan impian tampil di Piala Dunia Wanita 2035.
Pembangunan Sepak Bola Putri: Langkah Strategis PSSI
Erick Thohir menegaskan komitmen PSSI untuk membangun sepak bola putri Indonesia secara menyeluruh. Menurutnya, PSSI tidak membedakan antara sepak bola pria dan wanita dalam hal fasilitas, program, dan dukungan. Sebagai contoh, PSSI telah menggelontorkan dana sebesar Rp36 miliar untuk aktivitas timnas putri di semua kelompok umur, termasuk pemusatan latihan, pertandingan uji coba, dan keikutsertaan di berbagai turnamen internasional .
Selain itu, PSSI juga bekerja sama dengan federasi sepak bola Jepang (JFA) untuk menata secara total sepak bola putri Indonesia. Hal ini mencakup pembangunan training center di level nasional, provinsi, hingga tingkat yang lebih mikro untuk menjaring bakat-bakat sepak bola putri di seluruh Indonesia .
Target Jangka Panjang: Piala Dunia Wanita 2035
Erick Thohir menyebutkan bahwa selain menargetkan lolos ke Piala Asia Wanita 2026, PSSI juga memiliki rencana jangka panjang untuk Timnas Putri Indonesia. Salah satu target ambisius tersebut adalah tampil di Piala Dunia Wanita 2035. Menurutnya, jika Filipina bisa melakukannya, mengapa Indonesia tidak? Hal ini menunjukkan bahwa PSSI serius dalam membangun fondasi kuat bagi sepak bola wanita Indonesia .
Dukungan Pemerintah dan DPR
Proses naturalisasi empat pemain keturunan untuk Timnas Putri Indonesia juga mendapat dukungan dari pemerintah dan DPR. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengapresiasi kesigapan DPR dalam menyetujui proses naturalisasi tersebut. Menurutnya, langkah ini merupakan bentuk nyata dari komitmen kesetaraan antara sepak bola pria dan wanita di Indonesia .
Komitmen dan Strategi PSSI dalam Membangun Sepak Bola Putri Indonesia
Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, menegaskan komitmen organisasinya untuk membangun sepak bola putri Indonesia secara menyeluruh. Ia memastikan bahwa PSSI tidak membedakan antara sepak bola pria dan wanita dalam hal fasilitas, program, dan dukungan. Sebagai contoh, PSSI telah menggelontorkan dana sebesar Rp36 miliar untuk aktivitas timnas putri di semua kelompok umur, termasuk pemusatan latihan, pertandingan uji coba, dan keikutsertaan di berbagai turnamen internasional .antaranews.com
Selain itu, PSSI juga bekerja sama dengan federasi sepak bola Jepang (JFA) untuk menata secara total sepak bola putri Indonesia. Hal ini mencakup pembangunan training center di level nasional, provinsi, hingga tingkat yang lebih mikro untuk menjaring bakat-bakat sepak bola putri di seluruh Indonesia .
Target Jangka Panjang: Piala Dunia Wanita 2035
Erick Thohir menyebutkan bahwa selain menargetkan lolos ke Piala Asia Wanita 2026, PSSI juga memiliki rencana jangka panjang untuk Timnas Putri Indonesia. Salah satu target ambisius tersebut adalah tampil di Piala Dunia Wanita 2035. Menurutnya, jika Filipina bisa melakukannya, mengapa Indonesia tidak? Hal ini menunjukkan bahwa PSSI serius dalam membangun fondasi kuat bagi sepak bola wanita Indonesia .
Dukungan Pemerintah dan DPR
Proses naturalisasi empat pemain keturunan untuk Timnas Putri Indonesia juga mendapat dukungan dari pemerintah dan DPR. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengapresiasi kesigapan DPR dalam menyetujui proses naturalisasi tersebut. Menurutnya, langkah ini merupakan bentuk nyata dari komitmen kesetaraan antara sepak bola pria dan wanita di Indonesia .
Kesimpulan
Dengan langkah-langkah strategis yang telah diambil, baik dalam hal pembangunan infrastruktur, naturalisasi pemain, maupun dukungan dari pemerintah dan DPR, Timnas Putri Indonesia memiliki peluang besar untuk meraih prestasi di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 dan mewujudkan impian tampil di Piala Dunia Wanita 2035.
Peran Erick Thohir dalam Meningkatkan Kualitas Pelatih dan Program Pembinaan
Selain pembangunan infrastruktur dan penguatan skuad Timnas Putri Indonesia, Erick Thohir juga memberikan perhatian khusus pada peningkatan kualitas pelatih dan program pembinaan sepak bola putri. Menurutnya, pembinaan dari akar rumput sangat penting agar talenta-talenta muda dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
PSSI di bawah kepemimpinannya sudah mulai mendatangkan pelatih-pelatih profesional dari negara-negara maju di bidang sepak bola wanita, seperti Jepang dan Korea Selatan, untuk memberikan pelatihan dan transfer ilmu kepada pelatih lokal. Selain itu, PSSI juga fokus pada pelatihan kepelatihan formal dan sertifikasi bagi pelatih putri di berbagai tingkat, mulai dari tingkat daerah hingga nasional.
Hal ini dilakukan agar metode pelatihan dan pola pengembangan pemain bisa mengikuti standar internasional, sehingga pemain Timnas Putri dapat lebih siap menghadapi kompetisi kelas dunia.
Optimalisasi Kompetisi Domestik sebagai Pilar Utama
Erick Thohir sangat menyadari bahwa pembinaan pemain muda dan pengembangan sepak bola putri tidak akan maksimal tanpa adanya kompetisi yang berkelanjutan di tingkat domestik. Oleh karena itu, ia mendukung penuh rencana pelaksanaan Liga 1 Putri, yang dijadwalkan mulai bergulir pada tahun 2026.
Liga 1 Putri ini diharapkan menjadi wadah kompetisi rutin yang dapat mengasah kemampuan para pemain putri Indonesia secara konsisten. Erick berharap agar liga ini juga bisa menarik minat sponsor dan media, sehingga sepak bola putri mendapatkan exposure yang layak dan dapat berkembang secara ekonomi.
Dengan adanya liga, selain meningkatkan kualitas teknis pemain, juga membangun budaya sepak bola putri yang kuat di masyarakat dan membuka peluang profesi bagi atlet wanita.
Membangun Mental Juara dan Kebanggaan Nasional
Erick Thohir selalu menekankan pentingnya membangun mental juara bagi para pemain Timnas Putri. Ia percaya bahwa mentalitas yang kuat akan menjadi kunci untuk menghadapi tekanan dan tantangan di lapangan, terutama saat berlaga di kompetisi internasional seperti Kualifikasi Piala Asia 2026.
Selain itu, Erick ingin agar para pemain merasa bangga mengenakan jersey Indonesia, sehingga mereka akan tampil dengan penuh semangat dan dedikasi. Semangat nasionalisme dan rasa tanggung jawab terhadap bangsa harus selalu menjadi motivasi utama.
Erick juga mengajak masyarakat Indonesia untuk memberikan dukungan penuh kepada Timnas Putri, baik dari segi moral maupun kehadiran di stadion. Dukungan ini akan memberikan energi positif bagi para pemain untuk menunjukkan performa terbaik mereka.
Menjaga Semangat dan Fokus Menjelang Laga Kualifikasi
Menjelang laga Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026, Erick Thohir meminta agar semua pihak tetap menjaga semangat dan fokus. Menurutnya, persiapan yang matang dan konsistensi dalam latihan adalah kunci utama meraih hasil yang maksimal.
Erick juga mengingatkan agar para pemain tidak terlalu terbebani oleh target atau tekanan dari luar. Fokus pada proses, kerja keras, dan kerjasama tim menjadi hal yang lebih penting daripada hasil akhir semata.
Selain itu, ia menegaskan bahwa PSSI akan terus memberikan dukungan terbaik, baik dari segi fasilitas, pelatih, hingga aspek psikologis, demi menunjang performa Timnas Putri Indonesia.
baca juga : BPKH Minta Revisi UU Demi Layanan Haji Lebih Baik dan Harga Terjangkau